3D Printing Troubleshooting: Stringing (Hasil Cetakan Berambut)
3D Printing Troubleshooting: Stringing |
Stinging terjadi karena adanya plastik halus seperti benang (string) yang menempel pada cetakan. Biasanya terjadi karena plastik meleleh keluar dari nozzle ketika extruder bergerak untuk mencetak bagian lain. Pengaturan yang umum digunakan untuk mengatasi string yang berlebihan adalah dengan mengatur penarikan balik (retraction), temperature hot end dan kecepatan perpindahan (travel speed). Untuk mengatasi stringing pada 3D Printing ini, pastikan opsi retraction sudah aktif di tiap extruder. Jika retraction aktif, ketika extruder selesai mencetak satu bagian, filamen akan ditarik kembali ke nozzle. Saat pencetakan berikutnya, filamen didorong keluar lagi dari nozzle. Di bawah ini kita akan membahas pengaturan variable retraction.
Baca juga : Filament Tidak Keluar
Cara Setting atau Pengaturan Variable Retraction 3D Printing
· Jarak Retraction (Retraction Distance)
Retraction distance merupakan pengaturan yang paling
penting, karena menentukan seberapa banyak filamen yang ditarik dari nozzle.
Jika filamen ditarik terlalu jauh, filamen mungkin tidak akan keluar dari
nozzle saat printer perlu melanjutkan proses mencetak. Makanya, kita perlu
menentukan pengaturan yang pas.
Umumnya direct-drive extruder hanya butuh jarak
retraction 0.5-2.0mm, Sedangkan Bowden extruder butuh jarak retraction sampai
15mm. Jarak retraction ini berdasarkan
pada panjang jarak antara drive gear extruder dengan nozzle yang dipanaskan.
Jika masih ada string pada cetakan, cobalah menambah 1mm pada jarak retraction
dan cetak ulang.
· Kecepatan Retraction (Retraction Speed)
Retraction speed menentukan seberapa cepat filamen ditarik.
Jika retraction speed-nya terlalu lambat, plastik akan bocor sebelum extruder
pindah ke tempat baru. Namun jika retraction speed-nya terlalu cepat, hal ini
dapat menyebabkan filamen terputus dengan bagian lain di dalam nozzle. Lebih
buruk lagi, putaran cepat dari drive gear dapat menggiling plastik cair dan
menyumbat nozzle. Biasanya nilai antara 1200-6000mm/min (20-100 mm/s) akan
menghasilkan performa retraction yang sangat bagus. Namun, kembali lagi ke jenis
material yang kalian gunakan, karena angka yang ideal bergantung dari material
yang digunakan.
· Temperatur Suhu Terlalu Tinggi
Saat suhu terlalu tinggi, plastik menjadi terlalu cair
dan mudah keluar dari nozzle, bahkan setelah menyesuaikan pengaturan
retraction. Suhu yang lebih rendah mengurangi kemungkinan ini. Namun, kalian
harus berhati-hati untuk tidak mengatur suhu terlalu rendah. Suhu yang sangat
rendah dapat membuat filamen tidak cukup meleleh dan dapat menimbulkan masalah.
Kalian bisa mencoba mengurangi suhu nozzle antara 5°C
hingga 10°C, tetapi jangan pernah mengurangi suhu di bawah spesifikasi minimum
pabrikan. Ini adalah suhu yang umumnya direkomendasikan untuk beberapa filamen:
1. PLA: 180-220°C
2. ABS: 200-250°C (90-100°C print bed)
3. PET: 215-235°C
4. TPE: 210-240°C (20-70°C print bed)
5. PVA: 160-190°C (60°C print bed)
6. TPU: 230-250°C (60°C print bed)
· Sesuaikan Print Speed
Print speed juga dapat menyebabkan string. Misalnya, jika
nozzle membutuhkan waktu terlalu lama untuk bergerak di antara dua titik,
kemungkinan terjadi stringing karena plastik cair memiliki lebih banyak waktu
untuk keluar dari nozzle. Tetapi jika ekstruder bergerak lebih cepat, filamen
tidak akan memiliki cukup waktu untuk keluar. Umumnya, kecepatan 190 hingga 200
mm/s dapat bekerja dengan baik, tetapi MatterHackers
telah menemukan 150 mm/s sebagai kecepatan yang ideal untuk sebagian besar
printer.
Jasa 3D Printing Bandung
WhatsApp 0819-1033-0188
Klik gambar WhatsApp untuk tanya-tanya
Jasa 3D Printing Bandung
Address : Jl. Emung No.30 Lengkong, Bandung
WhatsApp : 0819-1033-0188
Tidak ada komentar:
Posting Komentar